Iklan

REDAKSI
07 September, 2025, September 07, 2025 WIB
Last Updated 2025-09-07T13:19:50Z
HeadlineInternasionNasional

AS Kerahkan 10 Jet Siluman F-35 ke Puerto Riko, Maduro Balas Siagakan Pasukan

Advertisement

AS Kerahkan Jet Siluman F-35 ke Puerto Riko, Maduro Siagakan Militer Venezuela

INDOKOMNEWS.com |Amerika Serikat meningkatkan tekanan militer terhadap Venezuela dengan mengirim 10 jet tempur siluman F-35 ke Puerto Riko. Langkah ini diambil setelah dua pesawat tempur Venezuela terbang dekat kapal perang AS di perairan internasional, yang oleh Pentagon disebut sebagai “manuver provokatif.”


Menurut sumber yang dikutip AFP dan Reuters, Minggu (7/9/2025), kehadiran jet canggih itu akan memperkuat armada kapal perang AS yang sudah lebih dulu beroperasi di Karibia selatan. Presiden Donald Trump menegaskan pengerahan militer ini bagian dari “perang melawan kartel narkoba” yang menurut Washington berhubungan langsung dengan Presiden Venezuela, Nicolás Maduro.


Situasi memanas setelah pasukan AS menghancurkan sebuah kapal yang disebut membawa narkoba milik kelompok kriminal Tren de Aragua. Serangan udara itu menewaskan 11 orang dan memicu kecaman keras dari Caracas. Maduro menuding Washington melakukan “pembunuhan di luar hukum” serta menyebut pengerahan kekuatan AS sebagai “ancaman terbesar dalam 100 tahun terakhir bagi Amerika Latin.”


Maduro Mobilisasi Militer


Merespons ancaman, Maduro memerintahkan mobilisasi penuh militer Venezuela yang berjumlah 340 ribu personel serta cadangan yang ia klaim mencapai delapan juta orang. “Jika Venezuela diserang, negara ini akan segera memasuki periode perjuangan bersenjata,” ujarnya kepada koresponden asing.


Venezuela sendiri masih mengoperasikan sekitar 15 jet F-16 buatan AS yang dibeli pada 1980-an, ditambah armada tempur Rusia seperti Sukhoi dan helikopter serbu.


Armada Perang AS di Karibia


Hingga pekan ini, terdapat delapan kapal Angkatan Laut AS dikerahkan di kawasan, terdiri dari tiga kapal serbu amfibi, dua kapal perusak, satu kapal penjelajah, dan satu kapal tempur pesisir. Satu kapal perusak lain beroperasi di Pasifik timur. Kapal-kapal itu membawa lebih dari 4.500 marinir dan pelaut, sebagian sudah berlatih operasi amfibi di Puerto Riko.


Trump bahkan mengubah nama Departemen Pertahanan menjadi Departemen Perang, menegaskan pendekatan garis keras terhadap Maduro dan kelompok yang disebutnya “narkoteroris.” “Venezuela sangat buruk, baik dalam hal narkoba maupun dalam mengirim penjahat ke negara kami,” kata Trump dari Gedung Putih.


Kontroversi Politik di Washington


Kebijakan agresif Trump menuai kritik di dalam negeri. Anggota Kongres dari Partai Demokrat, Ilhan Omar, menilai langkah itu melanggar konstitusi. “Kongres belum pernah menyatakan perang terhadap Venezuela, dan penetapan kelompok teroris tidak otomatis memberi presiden wewenang penuh dalam urusan perang,” tegas Omar.


Meski demikian, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mendukung penuh strategi tersebut. Dalam kunjungan ke Meksiko, Rubio menyatakan, “Yang akan menghentikan mereka adalah ketika Anda menyingkirkan mereka. Jika Anda berada di kapal penuh kokain atau fentanil menuju AS, Anda adalah ancaman langsung.”


Latar Belakang Ketegangan


Ketegangan AS–Venezuela sudah berlangsung lama, terutama sejak Washington menuduh pemerintahan Maduro terlibat dalam perdagangan narkoba skala besar. Trump kini memperluas operasi kontra-narkotika dengan pendekatan militer, langkah yang sebelumnya lebih banyak dijalankan oleh aparat penegak hukum.


Dengan kehadiran jet F-35 di Puerto Riko serta pengerahan kapal perang AS, krisis Karibia selatan memasuki babak baru yang lebih berbahaya. Dunia kini menanti, apakah Washington dan Caracas mampu menahan diri atau justru terjerumus dalam konfrontasi bersenjata terbuka.


(Vona Tarigan)