Advertisement
INDOKOM NEWS | Momen Hangat di Upacara Pancasila: Prabowo dan Megawati Tampilkan JAKARTA - Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila ke-77 di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (2 Juni 2025), tidak hanya diwarnai khidmatnya pembacaan teks Pancasila, tetapi juga momen hangat yang tak terduga antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Kedekatan keduanya, yang terlihat dalam gestur dan percakapan akrab, menjadi sorotan utama dan menarik perhatian publik.
Sebelum upacara dimulai, Presiden Prabowo terlihat mendekati Ibu Megawati yang duduk di barisan depan. Keduanya terlibat dalam percakapan yang tampak cair dan penuh keakraban, seolah melupakan sekat-sekat perbedaan politik masa lalu. Puncaknya, Presiden Prabowo terlihat menggandeng tangan Ibu Megawati saat mereka berjalan berdampingan. Gestur ini, yang jarang terlihat di publik, menunjukkan kehangatan hubungan dan semangat persatuan yang kuat di antara kedua tokoh penting tersebut.
Kehadiran sejumlah tokoh penting lainnya, termasuk Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Ketua MPR Ahmad Muzani, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, menambah semarak suasana. Kehadiran mereka bersama menunjukkan soliditas nasional dan komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Para pengamat politik menilai momen ini sebagai simbol penting bagi persatuan bangsa, terutama menjelang tahun politik. Keakraban Prabowo dan Megawati, yang selama ini dikenal memiliki latar belakang politik berbeda, diharapkan dapat menjadi contoh bagi seluruh elemen masyarakat untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan demi Indonesia yang lebih baik. Momen tersebut juga dinilai dapat menenangkan suasana politik yang cenderung memanas menjelang berbagai agenda politik mendatang.
Suasana penuh keakraban di Gedung Pancasila pada peringatan Hari Lahir Pancasila ini menjadi bukti nyata bahwa perbedaan politik tidak harus menghambat persatuan dan kesatuan bangsa. Momen ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.**
(Vona Tarigan)