Iklan

Mantan Menteri Pertanian China Divonis Mati Bersyarat Usai Terima Suap Rp627 Miliar

REDAKSI
01 Oktober, 2025, Oktober 01, 2025 WIB Last Updated 2025-09-30T21:34:04Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Poto : Mantan Menteri Pertanian China

INDOKOM NEWS | Mantan Menteri Pertanian dan Urusan Perdesaan China, Tang Renjian, resmi dijatuhi hukuman mati dengan masa percobaan dua tahun oleh Pengadilan Menengah Rakyat Changchun, Provinsi Jilin, pada Minggu (28/9/2025).

Tang, yang pernah menjabat berbagai posisi strategis sejak 2007 hingga 2024, terbukti menerima suap senilai lebih dari 268 juta yuan atau sekitar Rp627 miliar. Uang dan barang haram itu diterima baik langsung maupun melalui perantara, sebagai imbalan atas bantuan dalam proyek, bisnis, hingga promosi jabatan.

Hukuman Berat, Harta Disita Negara

Dalam putusannya, pengadilan menegaskan bahwa tindakan Tang “merugikan kepentingan negara dan rakyat” dan sejatinya layak dihukum mati. Namun, karena Tang mengakui perbuatan, melaporkan kasus lain yang belum terungkap, serta menyerahkan seluruh hasil suap, eksekusi hukuman mati ditunda selama dua tahun.

Di China, hukuman semacam ini biasanya diubah menjadi penjara seumur hidup, bahkan bisa berkurang jika terpidana menunjukkan perilaku baik. Selain itu, Tang juga dicabut hak politiknya seumur hidup, seluruh hartanya disita, dan hasil kejahatannya beserta bunga wajib disetorkan ke kas negara.

Karier Panjang, Runtuh karena Korupsi

Tang Renjian (63), lahir di Chongqing, memulai kariernya sejak 1983 dan bergabung dengan Partai Komunis China (PKC) pada 1991. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Kantor Pimpinan Pusat Urusan Keuangan, Gubernur Gansu, hingga dipercaya menjadi Menteri Pertanian dan Perdesaan.

Namun, kariernya runtuh ketika pada Mei 2024 ia mulai diperiksa atas dugaan pelanggaran disiplin serius. Enam bulan kemudian, Tang resmi dikeluarkan dari partai dan dicopot dari jabatannya. Pada April 2025, ia didakwa atas tuduhan suap, dan persidangan dibuka pada 25 Juli 2025 hingga berujung pada vonis berat ini.

Kasus Tang menambah panjang daftar pejabat tinggi China yang tumbang akibat kampanye antikorupsi besar-besaran yang digulirkan Presiden Xi Jinping dalam beberapa tahun terakhir.**

(Vona Tarigan)

Komentar

Tampilkan

Terkini